Rabu, 06 Maret 2013

Cinta yang terlupakan


Ehh… anu, beberapa hari ini saya kok makin sering dengar kata “cinta” ya. Ngomong ngalur-ngidul di medsos tentang cinta, tapi yang ngebahas ini sih anak ababil sih. Sebenarnya sih saya ga tau-tau amat makna cinta itu sendiri. Tapi, saya mau ngomong sedikit (ini beneran sedikit loh) tentang cinta ya… *salim satu-satu* *nyodorin the anget manis*

Ada apa dengan cinta? Memang cinta itu fitrah bagi manusia. Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga *joged dulu #asekasek *. Tapi yang saya sering liat di zaman sekarang ini, cinta terhadap lawan jenis doang. Ini yang kata kebanyakan mereka CINTA. Pliiisss meeenn, jangan sempitkan makna cinta itu sendiri, walaupun saya ga ngerti-ngerti amat makna cinta itu. Yang katanya “cinta sejati” , “cinta suci”, “cinta laura” dan apalah sebutannya lagi. Sebelum bilang cinta sejati, cinta suci atau apa lagi itu, rasakan dan pikirkan sejenak tentang cinta ini.

Coba bayangkan dan rasakan sejenak ketika ibu kita dulu mengandung di minggu-minggu awal kehamilan. Sering sekali mual, muntah, tak enak badan dan sebagainya. Ketika kandungan sudah mulai besar dan terasa semakin berat. Tidur ke kanan tak nyaman kekiri taknyaman apalagi ke bawah. Saya tak bisa bayangkan betapa tak nyamannya selama berbulan-bulan. Ketika melahirkan, betapa sakitnya dan pertarungan nyawa. Daaan setelah melahirkan masih harus menyusui, rela tak tidur dan begitu sangat lelah. Saya tak bisa merasakan dan tak akan pernah tau rasanya seperti apa. Apakah ini bukan cinta? Kurang pengorbanan apa lagi? Tak pantaskah disebut cinta?

Ketika seorang bapak bekerja begitu gigih, berpeluh keringat setiap harinya demi kehidupan keluarganya. Dia tak kenal kata lelah. Kadang dia rela tak makan untuk kita. tak hanya menafkahi keluarganya namun bertanggung jawab pula dengan akhlak keluarganya. Melindungi semua lini kehidupan. Saya bertanya kembali, apa ini bukan cinta? Pantas? Pengorbanan? Jelas!!! Sampai kapanpun kita tak akan bisa membalas cintanya mereka. Sebayak apapun uang kita berikan kepada mereka tak akan sanggup membayarnya. Ini yang senbenarnya cita yang sering kita lupakan, apalagi saya sendiri. semoga kita terus berbakti kepada orang tua kita. ini cinta. Cinta yang terlupakan.

Sudahlah cukup cinta yang hanya omong kosong. Apalagi yang namanya pacaran. Polanya sudah terbaca jelas. Kenalan >> PDKT >> jadian >> marah-marah >> putus >> galau >> gagal move on. Cinta? Omong kosong doing!! Pacaran itu ga ada di atur di Negara apalagi di agama. Yaaa wajarlah kalau selingkuh, kan ga diatur. Wajarlah Cuma janji doang, jelas ga ada komitmen dan tanggung jawab. Wajarlah banyak yang sakit hati, isinya Cuma pepesan kosong. Ga percaya? Terserah ajalah. Coba bandingkan dengan cinta kedua orang tua kita. ini yang namanya cinta suci. Maafkan anakmu ini yang sering membantah kalian. Semoga cinta ini karena-Mu, sang maha pemilik cinta