Rabu, 18 Mei 2016

Kopdar Akbar Yukbisnis Bali 2016

OPTIMASI TOKO ONLINE
Keringat Minimum, Penghasilan Maksimum
Masih banyak pebisnis online yang bekerja dengan cara seperti ini:

Sibuk membalas chat, tapi order tetap minim.
Punya toko online, seperti kuburan, sepi.
Sibuk mengecek pembayaran, yang tak kunjung datang.
Tak memiliki database konsumen.
Banyak kerja, sedikit closing.

Atau beriklan trial error, karena tak memiliki data analitik:

Berapa banyak pengunjung hari ini?
Berapa yang konversi?
Siapa saja profil pembeli?
Jam berapa sebaiknya beriklan?
Bagaimana beriklan yang tokcer?

Atau mungkin merasa waktu berjalan begitu cepat, sementara orderan tetap melambat?

Pengin berubah, tapi tak tahu apa yang salah?

Seperti masuk ke lorong yang gelap, menjalani kehidupan, tanpa harapan.


Perlu pencerahan?


Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti diatas, setidaknya 3 poin saja, maka Anda perlu memperbaiki ‘skill dan tools’, antara lain:


Menata Toko Online agar nyaman dikunjungi.
Membaca dan menganalisa Data Analytic.
Mendalami strategi ‘Growth Hacking’ untuk Toko Online.
Otomatisasi Media Sosial dan Auto Responder.
Membangun dan mengelola database pelanggan.
Memanfaatkan Sumber Trafik yang tepat untuk mendatangkan pelanggan.
Memahami Bisnis Model, Partnership dan Investor.
Memilih aplikasi untuk mendongkrak produktivitas.

Tak usah takut dengan istilah-istilah diatas, karena prakteknya lebih mudah dibanding namanya. Asalkan tekun dan belajar kepada praktisi yang teruji.


Kesemua itu adalah fokus materi KOPDAR AKBAR YUKBISNIS 2016.


Jika tahun lalu, kebanyakan materi untuk calon pengusaha atau pengusaha pemula, serta durasi per pengajar hanya 2 jam saja…

Maka tahun ini, total pembicara hanya setengahnya saja, agar ilmu yang didapat lebih mendalam. Kelas pararel dipangkas menjadi 2 kelas: Menengah dan Lanjutan.


Tak usah khawatir, masih ada waktu bagi Anda untuk mengejar ketinggalan, sebelum Kopdar Akbar tiba..!!


---------------------------------------------------------------------------------


KOPDAR AKBAR YUKBISNIS 2016

Werdha Pura Beach Hotel,

Sanur - BALI


16 - 18 Agustus 2016


Pembicara:

Riyeke Ustadyanto - Ipaymu
Aulia E Rahmanto - Blanja.com
Rico Huang - Alona Gadget
Fahmi Hakim - Kelas BOS
Jaya Setiabudi - Yukbisnis.com
Rully Kustandar - Kebun Emas
Rendy Saputra - Keke Group
Zulqarnain Rosano - Iwearzule


daftar klik http://yuk.bi/t21f81

Selasa, 17 Mei 2016

Berfikir 500 Juta


Dulu, kira-kira setahun lebih yang lalu ketika masih jualan Ramen burger, gurunda sekaligus papah saya, mas Kukuh Indraprasena (manggilnya tetep pake ‘mas’ biar muda terus hehe tongue emoticon ) pernah bertanya kira-kira begini “ kalau kamu punya uang 500 juta buat bisnismu, kamu mau ngapain?” ya saya jawab “saya bakal riset dulu, mas, develop product, iklan yang kenceng, nyari lokasi yang strategis dll” pokoknya nyerocos tuh jawaban. Terus guru saya Tanya lagi “sekarang, kalau kamu punya uang untuk bisnismu ‘Cuma’ 5 juta, 500 ribu deh. Kamu mau ngapain?” terus saya diam sebentar sambil mikir dan ngomong dalam hati “duit segitu gimana caranya buat ngembangin bisnis?”. Karena kelamaan mikir, gurunda saya langsung berpesan “kalau kamu punya uang 500 juta dan kamu berfikir liar itu wajar. Tapi, bagaimana caranya dengan uang yang relative sedikit itu bisa berpikir seliar 500 juta tadi.”
Sampai hari ini pesan gurunda saya masih keingat kuat di otak. Walaupun diajarkan berfikir liar, action plan juga harus dibuat (kalau ini biasanya agak bandel dengan alas an dan penundaan). Jangan semuanya liar juga gitu. Selama saya menjalaniNetepan Sajadah Denim , saya coba menerapkan hal-hal yang belum saya fikirkan dulu. Di Netepan Sajadah Denim saya nyaris 0 (nol) rupiah dari uang pribadi untuk membangunnya . mulai dari akadnya bayar mudur dengan designer untuk logo sebelum logo yang sekarang ini, design sajadahnya juga, foto product, laptop dll. Kalau diuangkan lumayan gede jika dari kantong pribadi.
Luar biasanya kalau sharing sama gurunda mas Kukuh banyak hal yang di bahas. Mulai dari sharing masalah bisnis sampai masalah pernikahan juga hehe. Jadi belajar ilmu bisnis juga belajar ilmu kehidupan.