Tentang mental kaya, ini bukan masalah materi atau cari
mendapatkan materi. Ini tentang non materi tetapi sangat penting bagi kita.
Saya bukan udah nguasain ini tetapi masih tahap belajar dan akan belajar terus
tentang mental kaya. Mental kaya ini jauh lebih penting dari kekayaan itu
sendiri. Dari sebagian kecil pengalaman saya, pengalaman orang lain dan dari
buku-buku, mental kaya ini bukan haya milik orang yang punya kekayaan saja.
Mental kaya harus dimiliki semua orang, dari yang miskin, yang dalam proses
menuju kaya apalagi yang udah kaya secara materi. Menurut saya, ini beberapa
mental yang harus dimiliki agar bermental kaya. Yuk lanjut
Yang pertama harus BERSYUKUR. Ini jurus yang sebenarnya
bukan rahasia lagi tetapi kebanyakan dari kita (apalagi saya) sering lupa.
Kalau mau itung-itungan, dari badan kita aja udah berharga banget. Coba berapa
harga ginjal? Milyaran!!! Itu baru satu
organ. Belum lagi mata, jantung, hati, darah daaaaaaaaaaaaan masih banyak lagi.
Ga bakal keitung berapa nominalnya. Mengutip dari ayat Al-Quran “nikmat Tuhanmu
yang mana kamu dustakan”. Ga ada alasan untuk nyalahin keadaan kalau kita beralasan
ga punya apa-apa. Toh kita ini kaya buaaaanget kok
Yang kedua MEMBERI. Ini adalah kebiasaan orang-orang kaya.
Tau berapa sedekah Bill Gates? 266 Triliun!!! “wajar dong dia kan kaya” Mungkin
ada respon sebagian orang seperti ini. Tapi coba liat seorang pemulung yang
bernama Bu
Sahati Wati yang menabung selama 7 tahun untuk bisa
berkurban di hari raya Idul Adha. Saya sendiri malu melihat beritanya. Sekali
lagi, mental kaya tidak memandang kaya atau miskin. Yang jelas member tak akan
membuat kita menjadi miskin dan saya belum pernah melihat sejarahnya sedekah
kemudian menjadi miskin.
Yang
ketiga TIDAK MEMINTA-MINTA. Meminta-minta bukan kepada manusia ya, mintanya
cukup kepada Yang Maha KAYA aja. Mau tau berapa penghasilan pengemis? Yuk
itung-itung. Di Jakarta pengemis bisa melebihi gaji manajer. Yaaa bisa sampai
30 juta perbulan deh. Seger keliatannya. Menurut saya bukan masalah duitnya,
tetapi cara mendapatkannya. Bermental kaya itu memberi, itu aja. Yaa kalau
diberi ya terima aja, kan hadiah. Tetapi kalau ga diberi jangan mita-minta
juga.
Yang
keempat MENGHARGAI WAKTU. Nah ini, kesejahteraan Indonesia sangat berhubungan
dengan orang Indonesia yang menghargai waktu. Lagi-lagi ini menurut saya, kalau
warga Indonesia bisa menghargai waktu dan disiplin waktu bisa jadi
kesejahteraan meningkat. Saya ngebayanginnya sih begitu. Sepertinya di
Negara-negara maju waktu sangat dihargai eh bukan sepertinya tetapi memang. di
jepang kalau telat malu sekali. Di eropa wahhh ga tau deh. Bukan bermaksud
menjelekkan Indonesia, tetapi ayo sama-sama memperbaikinya. Yaa sudah, semoga
kita bisa mengamalkannya. F!GHT *semangat membara*
keren yak
BalasHapusMencerahkan banget Gan.. :D
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus