Selasa, 20 Agustus 2013

Di Balik Permainan Uang

Melihat apa yang terjadi saat ini di mesir, tragedy kemanusiaan yang biadab oleh militer mesir. Saya mau mencoba membahas sedikit dari sisi yang berbeda, yaitu uang. Kenapa uang? Menurut hemat saya, peran uang sangat penting untuk mengontrol suatu Negara apalagi ditambah kekuasaan. Makanya sebaik-baiknya harta dikendalikan oleh orang yang beriman. Agar menjadi rahmatanlil’alamin. Yang terjadi saat ini ada uang di balik perang dan selalu ada uang di balik perang (meminjam kalimat pak @ahmadgozali). Kenapa demikian? Saat ini persenjataan yang paling berkembang adalah Israel dan amerika. Wajar aja kalau mereka ada “peran” dibalik kejadian di mesir. Israel peng-export persenjataan  terbesar ke-3 di dunia loh.

Melihat potensi-potensi yang dimilki oleh mesir dilihat sebagai peluang yang besar untuk meraup keuntungan secara financial. Ditilik dari sejarahnya yang panjang dan situs peninggalannya. Ini aset dunia. Banyak peninggalan sejarah yang sangat berharga. Bisa dijadikan penghasil uang nih. belum lagi terusan zuez yang sangat strategis. jalur terusan suez ini penting sekali sebagai jalur eropa-asia. Sebelum adanya terusan suez kapal-kapal harus berputar melewati benua afrika. Harus memerlukan biaya, jarak dan waktu lebih. Kalau negri paramida ini berada di tempat yang ga strategis, mungkin aja ga di “jamah” sama amerika dan israel. Terbukti dari  “Perang Enam Hari Israel pada tanggal 9 Juni 1967 kembali menguasai Suez (silakan digoogling). Menurut saya kalau ga ada menghasilkan uang ga disentuh.

Itu dilihat dari Negara mesir. Bagaimana dengan Indonesia? Walaupun beda kondisi, tetap aja uang yang bermain disini. Coba perhatikan barang-barang popular yang kita guanakan dan konsumsi. Ada produk dalam negri? Sangat sediki!! Padahal kualitas produk Indonesia ga kalah bagusnya dengan produk luar negri. Yaa kan ada permainan (menurut saya). ehhh ini baru produk loh. Belum lagi pengaruh gaya hidup yang hedonis agar produk mereka laku di Indonesia. Eh iya pengaruh media (“pesanan”) sangat kuat untuk membentuk karakter manusia Indonesia. Misalnya lewat sinetron-sinetron yang ga bermutu, music, idola luar negri dan banyak lagi. Negara Indonesia hanya di jadikan PASAR bukan INDUSTRI. Wajar aja produk-produk luar negri buaaaanyak bertebaran di dalam negri. Kalau Indonesia sebagai industrinya yang jelas kita yang lebih banyak menguasai negri sendiri bahkan mengekspor juga.

Naah… solusinya seperti yang saya tuliskan di atas, sebaik-baiknya harta dikendalikan oleh orang yang beriman. Umat muslim yang menguasai semuanya. Umat muslim harus kaya. Kaya harta, kaya hati, kaya ilmu, kaya apa aja deh yang baik-baik. tetapi saya bahas fokuskan ke kaya harta di sini. Kaya yang lain sangat penting tapi masalah harta juga penting, jangan dipisahkan juga. Walaupun kita belum bisa menguasai di bidang ekonomi, setidaknya diniatkan dulu (saya juga belum bisa makanya saling mengajak). Kalau ga bisa sendiri ya rame-rame (berjamaah). Dengan kekuatan ekonomi yang solid umat muslim bisa mengendalikan dunia kearah kebaikan. Makanya harus umat muslim yang mengendalikan. Seperti ketika zaman rasul pasar dan sumber air di kuasai oleh yahudi. Apa kata rasulullah? Bukannya membiarkan dan berkata “ga apa mereka yang menguasai dunia kita focus ke akhirat saja” tidak! Malahan sahabatnya diperintahkan untuk merebutnya (dengan cara yang baik).

Uang sebenarnya bersifat netral. Bisa jadi kebaikan atau keburukan tergantung siapa yang memegangnya. Sepertihalnya pisau bisa bermanfaat bisa mudharat. Muslim harus kuat. kuat secara fisik, kuat secara mental, kuat secara pertahanan Negara dan juga kuat secara financial. Karena apa? Orang yang kelaparan mudah diiming-imingi agar menggadaikan hal yang berharga. Anda taulah apa yang saya maksud. Yang kuat keyakinannya sih ga masalah. Makanya kita harus cerdas dan melek financial. Sekian corat-coret ngalur ngidul saya. semoga kita bisa makin bersatu dalam barisan yang kokoh.