Minggu, 14 Oktober 2012

Rumah Lentera

“anak saya gak bisa lanjut sekolah lagi karena biaya sekolah mahal” kata si bapak tua yang anaknya tidak bisa meneruskan sekolah SMP. Saya masih teringat kata-kata si bapak barusan. Betapa mirisnya keadaan bapak dan keluarnganya. Padahal tempat tinggal bapak tadi berada di dekat kota besar dan berderet gedung-gedung tinggi. Dan lebih menyedihkan lagi ternyata bapak mengalami penyakit gondok. Dalam hati saya bertanya “emang zaman sekarang masih ada penyakit gondok gitu?” dan ketika ditanya “kenapa bapak gak berobat ke rumah sakit? Kan ada bantuan dari pemerintah”. Namun jawabnya “ah ribet ngurus surat ini itu dan bayar sana sini”. Katanya pendidikan merata, katanya kesehatan…. Ah sudahlah.

Ini adalah salah satu inspirasi mengapa saya dan teman-teman membentuk komunitas rumah lentera. Setidaknya kita tak hanya mengkritik pemerintah. Tak hanya mengecam sana sini atau sumpah serapah kepada pemerintah. Bukankah salah satu isi tri dharma perguruan tinggi mengabdi kepada masyarakat? Bukankah biaya pendidikan kita disubsidi oleh rakyat? Bukankah 240 juta rakyat Indonesia berharap ada perbaikan dari kita,anak muda?. sebenarnya tak ada alasan untuk kita tidak melakukan perbaikan di negri ini. Rumah lentera adalah salah satu dari berjuta pilihan solusi kongkrit untuk perbaikan negri ini. Yaaa silakan teman-teman pilih.

Awalnya rumah lentera dibuat dari kesadaran bahwa pemuda bukan sekedar penonton perubahan. Tetapi sebagai penggerak perubahan itu sendiri. Saya pun yakin Indonesia akan mengalami perubahan yang WOW di masa depan. Para pengamat dunia pun mengatakan demikian. Namun tinggal kita yang memilih, mau jadi penonton atau aktornya. Mereka-mereka yang berkontribusi di rumah lentera saya namakan sebagai pejuang. Kalau dulu berjuang dengan bambu runcing sekarang saatnya para pemuda berjuang dengan intelektualitas yang amazing.

Yaaa yang dilakukan di rumah lentera mudah-mudah aja koq. Bahkan sangat menyenangkan. Di sana tak hanya menawarkan untuk jadi pengajar namun kita juga menawarkan diri sebagai saudara. Menyenagkan kan kalau banyak saudara? Sekaligus berbagi inspirasi dan kepedulian.

Untuk bergabung di rumah lentera sebenarnya mudah aja sih. Hanya cukup modal mau. Mau peduli dan mau berkomitmen. Gak perlu muluk-muluk, gak perlu banyak syarat ini itu dan yang terpenting gak usah menunda niat baik. ayo semangat pemuda Indonesia. Bangsa ini menunggu karya besarmu, 240 juta penduduk Indonesia berharap padamu. #ayoberaksi #ayoberkontribusi #ayopeduli

Sebuah catatan galau……….

0 komentar:

Posting Komentar